Menu

Senin, 27 Juli 2009

Konsep Pengobatan Holistic

Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada, antara lain, dua hal: PENDIDIKAN dan KESEHATAN. Pendidikan menjamin tersedianya SDM yang profesional, beriman dan bertaqwa, bermoral dan berakhlak mulia, namun tanpa didukung KESEHATAN yang baik maka tidak akan tercipta SDM sebagaimana dimaksud tersebut. Pelayanan kesehatan saat ini merupakan kebutuhan utama dalam mempersiapkan masyarakat yang produktif berhasil guna dan berdaya guna sebagai tulang punggung

kemajuan suatu bangsa. Indonesia dengan 220 juta penduduk memerlukan sarana pelayanan kesehatan yang profesional. Pelayanan kesehatan konvensional yang ada belum dapat menjangkau bagian terbesar dari penduduk tersebut, karenanya perlu dipersiapkan pola pelayanan kesehatan yang efektif, aman, mudah, murah. Selain itu perlu dipertimbangkan penggunaan obat-obatan konvensional yang selain berefek samping yang merugikan, juga bahan bakunya masih sangat tergantung pada luar negeri di samping penguasaan pasar masih di tangan perusahaan farmasi asing. Oleh karena itu diperlukan konsep pelayanan kesehatan yang efektif, aman, mudah, ekonomis, dan sesuai dengan ajaran Islam yaitu konsep pelayanan kesehatan holistic dengan memanfaatkan bahan-bahan obat alami.

Kesehatan merupakan harta anda yang paling mahal. Untuk bisa sehat sepenuhnya bergantung pada diri anda sipemilik tubuh, bukan pada dokter dan obat. Maka kita harus dapat berkomunikasi dengan tubuh kita, agar mampu memperlakukan tubuh dengan lebih bijaksana. Ketika tubuh sakit ditandai dengan munculnya ketidakharmonisan dalam tubuh, seperti: rasa sakit, badan lesu, mual dan hilangnya selera makan, demam ataupun keluhan-keluhan lainnya yang umum kita rasakan. Semua gejala-gejala penyakit yang muncul kepermukaan itu bukanlah penyakit. Tapi itu merupakan cara tubuh berbicara / berkomunikasi. Semua gejala penyakit merupakan signal-signal tubuh dalam berkomunikasi dengan kita sipemilik tubuh. Tubuh memberitahukan pada kita bahwa di dalam ada gangguan yang bila dibiarkan akan menjurus kepada kerusakan. Tubuh memberitahukan pada kita bahwa keseimbangan nutrisi sudah lama terganggu, ataupun penumpukan toxic (racun) sudah mencapai puncaknya. Sering kali gejala-gejala penyakit yang muncul kepermukaan merupakan satu teriakan tubuh yang minta pertolongan untuk lebih diperhatikan hak dan kebutuhannya seperti nutrisi mungkin sudah lama tidak kita penuhi dan disatu sisi itu merupakan signal positif dimana tubuh sedang tidak mampu melakukan tugas rutinnya. Maka alangkah bijaknya apabila kita menyambut keluhan tubuh dengan baik, bukan menyumbatnya dengan berbagai obat-obatan. Holistic Medicine adalah salah satu disiplin ilmu yang mandiri dan merupakan gabungan dari berbagai macam pengobatan (termasuk didalamnya system pengobatan barat/konvensional dan system pengobatan timur/eastern medicine) yang bisa dipertanggungjawabkan secara medis dan science karena mengobati tubuh secara menyeluruh dengan mengembalikan keseimbangan kerja organ tubuh secara optimal yang melibatkan keseimbangan kerja fisik, psikik, mental, dan emosional dengan mengutamakan makanan/diet sebagai obat utama.

Konsep kesehatan holistic usaha mencakup keseluruhan usaha preventif serta promotif yang sudah banyak ditinggalkan oleh pelayanan kesehatan di Indonesia pada umumnya, selain tentunya yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.Konsep Kesehatan Holistic lebih menekankan pada usaha melenyapkan penyebab penyakit bukan gejalanya, dan mengembalikan berjalan normalnya fungsi tubuh yang memiliki mekanisme pertahaan tubuh yang sempurna serta self-repairing system (sistem yang memungkinkan tubuh memperbaiki dirinya sendiri). Pola makan yang sehat (diet) adalah dasar pengobatan holistic. Secara filosofi dapat dikatakan bahwa Konsep Kesehatan Holistic mengacu pada garis-garis yang telah ditetapkan Allah SWT (sunatullah), karena pelanggaran terhadap sunatullah akan mengakibatkan penyakit atau bencana-bencana lainnya.

Diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda bahwasanya penyakit berasal dari perut. Selain itu diriwayatkan pula bahwa Rasullullah dalam menjaga kesehatan mengacu kepada beberapa hall seperti: - Makan pada saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. - Tidur di awal malam dan bangun sebelum masuk waktu sholat Subuh serta tidak tidur lagi, begitupula tidak tidur setelah sholat Ashar. - Selalu hidup optimis. Dan kalau kita cermati, sesungguhnya berfungsinya semua sistem/fungsi tubuh ditentukan oleh asupan nutrisi yang seimbang dan ini diperoleh dengan mengatur pola makan yang baik. Pola makan yang tidak sehat, akan menyebabkan gangguan pada sistem/fungsi tubuh yang berakibat tubuh akan sakit. Begitu pula sistem/fungsi yang terganggu menyebabkan sistem pertahanan tubuh tidak berdaya membendung serangan penyakit dari luar dan akibatnyapun tubuh akan sakit. Namun kesehatan tidak hanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan fisik, dalam hal ini WHO menetapkan bahwa sehat itu adalah mencakup fisik, jiwa, soial, ekonomi. Inilah yang disebut sehat sejahtera lahir bathin!

Konsep kedokteran konvensional yang selama ini kita kenal, semakin lama semakin jauh dari usaha mencapai standard sehat yang menyeluruh ini. Pabrik-pabrik farmasi berlomba memproduksi obat-obatan sintesa kimia yang lebih ditujukan kepada menghilangkan gejala penyakit dan bukan pada penyebabnya. Ini disebabkan permintaan pasar (konsumen) yang menghendaki obat-obat yang instan. Konsep kesehatan telah ditaklukkan oleh permintaan pasar yang keliru! Kesehatan adalah asset hidup yang harus dijaga dan dipertahankan. Hampir setiap orang akan berusaha semampunya untuk menjaga kesehatan tubuhnya tetap prima, karena tubuh adalah titipan Allah SWT dan menjadi kewajiban bagi kita menjaganya. Berbagai sarana yang disediakan untuk kepentingan pemenuhan pemeliharaan kesehatan mulai dari menjaga kebugaran hingga penyembuhan seperti rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Secara perorangan pun dapat diamati hampir disetiap wilayah sudah terdapat praktek dokter umum maupun spesialis.

Kesehatan ditunjang oleh tiga hal utama: 1. Pola makan yang teratur 2. Gaya hidup yang sehat 3. Olah raga yang cukup Sejarah Pengobatan-pengobatan tradisional di beberapa negara sejak ribuan tahun silam sebetulnya sudah menggunakan prinsip-prinsip pengobatan holistic dalam prakteknya.Di negara India dan Cina, sejak dahulu selalu menekankan bahwa keselarasan, keserasian, dan keseimbangan di dalam hidup adalah suatu jalan menuju kepada kondisi kesehatan. Socrates selalu mengingatkan agar kita tidak memandang tubuh hanya bagian perbagian. Karena satu bagian tubuh akan sungguh dalam kondisi yang betul-betul baik apabila bagian tubuh yang lain juga baik. Jan Christian Corengan pada tahun 1926 kembali mengenalkan istilah holistic dalam dunia medis, tetapi kemudian holistic hanya sekedar menjadi sebuah kata tanpa aplikasi yang berarti.

Konsep holistic semakin mundur sepanjang abad 20 ketika konvensional barat mengalami kemajuan yang sangat berarti dalam dunia medis. Para dokter dan praktisi kesehatan semakin fokus untuk melihat tubuh sebagai bagian-bagian kecil, dan ditunjang dengan perkembangan obat-obat kimia yang sangat menakjubkan. Berbagai macam kuman-kuman ditemukan sebagai penyebab timbulnya penyakit sehingga obat-obat kimia dicetak sebagai penyerbu dan pembunuh kuman-kuman tersebut. Masyarakatpun semakin jauh meninggalkan konsep holistic karena hampir semua keluhan sakit dapat dihilangkan secara instant oleh obat-obatan kimia. Dampak yang terjadi adalah tubuh dibuat sangat manja oleh obat, dan tubuh relative jarang diberikan kesempatan untuk bekerja menyembuhkan sendiri. Konsep Holistic kembali muncul ke permukaan ketika para dokter mengalami kebuntuan dalam mengelola pasien-pasien dengan penyakit kronis, penyakit-penyakit yang divonis hanya bertahan beberapa lama, penyakit-penyakit kanker stadium terminal, dan efek samping dari obat-obatan kimia yang semakin lama semakin membuat pusing. Obat kimia yang sangat ampuh untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit ternyata mempunyai kehebatan yang hampir sama dalam menimbulkan kerusakan dalam tubuh. Saat itulah dokter dan praktisi kesehatan di seluruh dunia mulai kembali memikirkan suatu konsep pengobatan secara alami dan menyeluruh dengan harapan tercapai kesembuhan yang sesungguhnya, bukan sekedar meredam gejala penyakit dan tidak merasa sakit tetapi didalam tubuh penyakit berakumulasi sehingga menimbulkan penyakit yang lebih mengerikan lagi.

Dewasa ini banyak organisasi-organisasi profesi dokter yang menyatakan diri beraliran holistic baik di dalam maupun di luar negri. Pendidikan holistikpun berkembang pesat terutama di luar negri. Pabrik-pabrik farmasi banyak yang mulai memproduksi produk-produk fitofarmaka. Ini semua menunjukkan bahwa kecenderungan untuk berfikir secara holistic mulai berkembang. Kelebihan: pada kasus-kasus penyakit akut, bedah relatif lebih cepat teratasi. Prinsip dasar pengobatan secara Holistik Pengobatan Holistik adalah pengobatan yang didasarkan kepada hukum alam yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung satu sama lain. Di alam terdiri dari air, udara, tanaman, binatang panas, dingin dan lain-lain yang semuanya saling berkaitan satu sama lain. Gangguan pada satu bagian akan berpengaruh terhadap bagian yang lain sehingga terjadi suatu ketidak seimbangan. Hal yang sama terjadi pada tubuh manusia yang terdiri dari bagian-bagian fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketika satu bagian terganggu atau tidak bekerja dengan baik, akan mempengaruhi bagian yang lain. Hal inipun terjadi juga antara alam dengan tubuh manusia. Di dalam pengobatan Holistik, individu akan dilatih supaya berkomunikasi dengan tubuh. Suatu ketidak harmonisan yang terjadi di dalam tubuh pasti akan disampaikan keluar oleh tubuh dalam bentuk gejala dan tanda. Jadi gejala dan tanda secara holistic tidak harus diredam, tetapi dipakai untuk pedoman mengetahui penyakit/ketidakseimbangan yang terjadi, dan gejala tadi akan hilang dengan sendirinya jika penyebab utamanya sudah teratasi. Keuntungan Penerapan Prinsip Holistik Pendekatan Holistik memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari hanya sekedar mencegah terhadap timbulnya penyakit. Pendekatan holistic akan menunjang vitalitas seseorang, psikologis seseorang agar dapat hidup dengan kwalitas yang optimal.

Source: holisticindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar